Hegemoni di dalam karakter Karismatik
Di dalam kehidupan sehari hari di desa maupun di kota, atau bahkan di pedalaman sekalipun
kita tidak akan pernah lepas dengan orang orang yang memiliki karismatik
seperti halnya kiyai, ulama’, ustadz,
sespuh, ketua adat dan lain sebagainya, mereka adalah orang orang yang sangat
berpengaruh di likungan kita, yang biasanya masyarakat mengagap beliau beliau
tersebut sebagai panutan, di dalam karakter yang memiliki karismatik biasanya
akan memiliki hegemoni yang mana itu adalah kemampuan seseorang untuk
mengendalikan orang lain tanpa mereka merasa di kendalikan atau mereka
melaksanakan perintah tokoh tokoh tersebut dengan sukarela tanpa ada paksaan
terlepas dari benar atau tidaknya itu.dari Kebanyakan orang mereka tidak melihat apa yang
telah di sampaikan seseorang kepadanya, tapi melainkan mereka masih melihat
siapa yang menyampaikan, dari sini dapat kita lihat bahwa masyarakat lebih
melihat siapa yang menyampaikan, dari pada apa yang di sampaikan.
Contoh ketika orang biasa menyampaikan sesuatu kepada orang lain
maka tidak memiliki kekuatan untuk mereka anut walaupun yang di sampaikan itu
benar, tetapi sebaliknya jika hal tersebut di sampaikan oleh tokoh yang
berkarismatik mereka akan mematuhinya, karenamasyarakat memandang tokoh yang berkarismatik adalah orang orang
yang memiliki kemampuan lebih, semisal keilmuanya, keagamaanya, sepiritulanya,
yang mana tidak semua orang memiliki hal tersebut.
Contoh di desa yang biasanya memiliki banyak tokoh yang
berkarismatik yang pertama adalah kiyai di sebuah desa pinggiran ada tokoh yang
sangat di ta’dzimi masyarakat di setiap ada hajatan pernikahan, pengajian,
peringatan isro’ mi’roj, nuzulul qur’an dan peringatan hari besar lainya beliau
pasti di undang untuk datang, untuk memberi petuah kepada masyarakat, biasanya
juga ada yang ining mencari calon istri datang kepada beliau untuk meminta
barokah do’a atau deberikan petunjuk, ketika sudah ada calonya biasanya juga
sowan lagi untuk melihat kecocokan atau tidaknya, kiyai yang memiliki
karismatik seperti ini di sebit dengan kiyai dakwah.
Adalagi contoh kiyai yang biasanya masyarakat datang untuk berobat,
melalua do’a atau syarat’’ tertentu yang di beritahukan oleh tokoh tersebut,
seharusnya ketika kita sakit datang ke dokter atau ke apotik, tapi sebagian
masyarakat lebih memilih untuk datang kepada kiyai karena kemapuan hegemoni
yang terdapat pada karakter karismatik, kiyai yang memilik karakter karismatik
seperti ini di sebut dengan kiyai dukon atau kiyai suwok.
Berikutnya adalah sespuh desa, sesepuh desa adalah orang yang
paling tua yang di anggap sebagai orang yang memiliki pengetahuan, pengalaman
lebih di desa, atau keturunan orang yang mbabat desa contoh adalah kakek saya yang belum lama pulang kerahmatullah, hari jum’at pada bulan
romadhan kemarin tahun 2016, wafat pada umur
ke 98 , beliau adalah mbah haji abdurrahman bin kartorejo, beliau adalah
keturunan ke 3 dari mbah wirdjodimejo yang membuka desa kami, beliau semasa
hidupnya adalah orang yang di ta’dzimi oleh masyarakat, karena selain keturunan
atau nasab beliau juga pernah ikut membela tanah air, merebut kemerdekaan dari
penjajah sewaktu mudanya, sering banyak orang yang datang untuk meminta barokah
minta di doakan, meminta pendapat ketika ada gawe di desa, meminta doa restu
ketika mau menikah atau mau bekerja dll, mereka bukan meminta kepada beliau
pada hakikatnya, hanya mengaharapkan berkah karena beliau di anggap oarang
paling sepuh di desa kami, di kala waktu hari raya hampir semua warga pasti
bergiliran untuk datang ke rumah beliau, karena masyarakat mengaggap datang kerumah
sesepuh desa itu adalah sesuatu hal yang wajib di lakukan, ketika mau ada
perayaan bersih desa biasanya tokoh tokoh yang lain meminta pendapat kepada
beliau, bagaimana baiknya acara yang akan di lakukan tersebut.
Berikutnya adalah tokoh karismatik yang di sebut dukun/orang pintar
ada juga tokoh karismatik di desa yang seperti ini, biasanya belau di patuhui
atau di segani oleh beberapa masyarakat yang memang percaya kepada dukun, tokoh
yang seperti ini memiliki karismatik karena kemampuan sepiritualnya untuk
berhubungan dengan roh atau hal hal gaib lainya, beliau memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan hal gaib, terlebih
dengan yang mayoritas penduduk desa juga masyarakat adat yang patuh dengan adat
tidak sedikit dari mereka yang meminta bantuan petunjuk dan lain sebagainya
kepada dukun, untuk meramal mencari tanggal nikah dll.
Yang terahir adalah tokoh karismatik karena pangkat atau gelar yang
di sandang, tokoh tokoh seperti ini adalah tokoh yang di hormati karena gelar
atau jabatan yang mereka miliki semisal, kepala desa beliau di hormati karena
memiliki jabatan sebagai kepala desa jadi secara otomatis masyarakat
menghormati beliau, selanjutnya adalah guru, beliau di hormati di patuhi karena
selain memilik jabat guru karena mereka di anggap memilik ilmu yang lebih, atau
pakar dari pmbelajaran anak’’ atau orang tua, bidan adalah tokoh masyarakat di
bidang kesehatan beliau di hormati dan di patuhi karena msyarakat menganggapnya
memiliki pengetahuan lebih tentang kesehatan, walau ada sebagian masyarakat
yang lebih percaya dengan dukun, atau pengobtan tradisional, gelar sarjana juga
termasuk salah satu bagian dari orang yang ber kasrismatik, karena di anggap
pendidikanya lebih tinggi, memiliki pengetahuan yang luas, walau pun gelar atau
title itu hanya sekedar gelar belum memberikan indikasi kualitas yang benar
benar teruji, dan masih banyak lagi tokoh tokoh masyarakat yang berkarismatik
seperti perangkat desa dan lain lain.
Dari penjelasan dan cerita di atas dapat kita ketahui bahwa sifat
karakter karismatik para tokoh tokoh di sebabkan karena berbagai macam faktor,
sehingga mereka mampu meng hegemoni masyarakat tanpa mereka merasa terpakasa,
mungkin itu juga karean cara fikir masyarakat yang di turunkan leluhur untuk
mematuhi menghorhamti tokoh tokoh tersebut masih sangat di terapkan hingga saat
ini dan mengakar menjadi jati diri masyarakat.
Di dalam islam memang di ajarkan untuk menghormati dan mematuhi para
kiyai ulama’ sesepuh yang ada karena ulama’ adalah pewaris para nabi terdahul ,ada
sebuah hadis yang di riwayatkan oleh imam bukhori dan muslim yang bunyinya “
al ulama’u waratsatul anbia’ “ artinya adalah ulama’ adalah para pewaris
nabi, yang dikmaksut pewaris dalam
hadist tersebut adalah ilmu yang di wariskan, ulama’ dalam islam adalah orang
yang memiliki pengetahuan lebih tentang agama dan syari’at, maka dari itu dalam
hadis itu ulama’ di katakan sebagai pewaris agar kita berpanutan dengan al qur’an
dan sunah yang mana di sampaikan atau ajaran ajaran yang terdahulu yang di
sampaikan oleh ulama’ hingga saat ini.
Mengenai hal hal yang berkaitan dengan dukun itu adalah salah tradisi yang telah di ajarkan oleh leluhur
kita, yang asalnya adalah ajaran ajaran hindu buda karena sebelum islam masuk
ke tanah jawa, tetapi setelah islam masuk ke tanah jawa para wali songo atau tokoh
tokoh ulama’ besar dahulu mengakulturasi tradisi tersebut menjadi salah satu
cara untuk bersyi’ar agama islam, yang awalnya murni ajaran hindu buda lama
lama di masuki ajaran ajaran agama islam sehingga ajaran ajaran tersebut
berubah menjadi adat ajaran islam yang di buat oleh para wali untuk mempermudah
masuknya agama islam ke tanah jawa yang samapai saat ini ada seperti genduren,
wayang, seni jaranan dan lain lain, yang
biasanya di sebut dengan islam kejawen atau islam abangan.
Akan lebih relevan artikelmu dengan mata kuliah Sosiologi Hukum jika menggambarkan bagaimana kharisma para tokoh tersebut digunakan untuk menyelesaikan persoalan hukum sebagaimana dikonsepsikan oleh Max Weber.
BalasHapus